It's not just sitting pretty on Losari Beach while eating epe bananas. There are many other tourist attractions that can be explored to spend time in the capital city of South Sulawesi.
An open letter for those of you who like to explore, it's time to stop by for a moment and enjoy various very interesting tourist attractions! Makassar and its surroundings have interesting places that have the potential to become tourist attractions. Starting from beaches, mountains, waterfalls and several other natural attractions spread across Makassar and its surroundings.
There are many natural tourist attractions that you can explore to spend time in the capital city of Sulawesi. So for those of you who are traveling to Makassar City, instead of just sitting quietly in the capital city, try exploring the nature around Makassar that will make you feel at home.
TOURISM ATTRACTIONS IN MAKASSAR AND SURROUNDINGS
Not only is Losari Beach very popular, there are still many natural attractions around Makassar that are popular and suitable to be explored and used as your destination:
1.BALOCCI STONE GARDEN
Image Source: Google Maps @Taufik Rahman
LOCATION: Balleangin, Balocci, Pangkajene, and Islands Regency, South SulawesiMAP LINK
The Balocci Karst Garden is a unique tourist location which, as its name suggests, is a unique rock garden. You can find the Balocci Karst Rock Park in South Sulawesi Province, which is famous for its various beautiful natural locations. If you are bored with mainstream tourist locations such as beaches or hills, then the Balocci Karst Rock Park tourist location is the right choice.
LOCATION: Pattapang, Kec. Tinggimoncong, Gowa Regency, South Sulawesi MAP LINK
Sulawesi not only has amazing underwater views, this island is also said to be a paradise for highland tourism. The most phenomenal natural charm of the Sulawesi highlands is the Malino Highlands.
Malino Highlands is located in Tinggimoncong District, Gowa Regency, South Sulawesi. To reach this destination, tourists need 2-3 hours to drive from Makassar City, with a distance of around 80 km.
Even though it sounds quite far, tourists who intend to visit Malino Highlands will not be disappointed during the trip. The reason is, the route to Malino Highlands is dominated by beautiful panoramas typical of the Makassar highlands.
Geographically, Malino Highlands is at an altitude of 1,200 meters above sea level. In total, the Malino Highlands area reaches 200 hectares. Here tourists can enjoy a panoramic view of the vast expanse of tea plantations with cool mountain air. Because of its beauty, many people include Malino Highlands as a suitable location for relaxation.
LOCATION: Lae-Lae, Kec. Ujung Pandang, Makassar City, South SulawesiMAP LINK
Samalona Island is one of the most beautiful islands in this country. Arriving at this island, visitors will be greeted with views of coral rocks that can be seen from the boat and white sand. This two hectare island has a beautiful cluster of coral reefs. The sea water is clear blue. Samalona Island is famous for its underwater beauty. Tourists visiting this island can swim and dive, while enjoying beautiful coral reefs and colorful fish.
LOCATION: Belapunranga, Kec. Parangloe, Gowa Regency, South Sulawesi MAP LINK
The first beautiful and beautiful waterfall comes from Parangloe Village, Parangloe District. Approximately 50 km from Makassar City and can be reached in 90 minutes. The beauty offered by this waterfall is guaranteed to make you feel at home for a long time.
Parangloe Waterfall is a cascading waterfall which has three levels, the most beautiful can be seen on the last level. Because at this last level there are two streams, namely a strong stream and a small, enchanting stream.
So guys, to reach this waterfall, it is recommended not to come during the rainy season because flood waters often flow fast.
These are several tourist attractions in Makassar and its surroundings which are popular among domestic and foreign tourists. Which one is your favorite?
KESIMPULAN:
Dari berbagai sumber daya tarik wisata yang saya tinjau, dapat disimpulkan bahwa setiap destinasi memiliki keunikan dan daya tariknya sendiri. Destinasi alam seperti taman nasional, air terjun, dan pulau menawarkan pengalaman yang mendalam dalam keindahan alam dan petualangan. Di sisi lain, destinasi budaya seperti situs bersejarah, museum, dan festival menyajikan kesempatan untuk memahami sejarah, seni, dan budaya lokal. Tidak hanya itu, destinasi kuliner dan belanja juga menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak wisatawan. Kesimpulannya, keberagaman sumber daya tarik wisata memungkinkan setiap orang menemukan sesuatu yang sesuai dengan minat dan preferensi mereka saat menjelajahi destinasi baru.
RESUME TENTANG LITERASI DIGITAL DARI BERBAGAI SUMBER :
SUMBER PERTAMA:
Peralatan dan jaringan internet yang ada bisa dijadikan media yang dapat membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan literasi mereka tanpa menegasikan teks berbasis cetak.
Justru digitalisasi bisa dijadikan media perantara untuk menuju praktik literasi yang dapat menghasilkan teks berbasis cetak.
Sebagai contoh, kegiatan menulis di blog pribadi bisa diarahkan untuk mengumpulkan tulisan untuk kemudian bisa dicetak menjadi buku yang berisi kumpulan tulisan dengan tema tertentu yang diambil dari blog pribadi.
Kalangan muda yang gemar menulis di jejaring sosial bisa diarahkan untuk berlatih menulis dan mengemukakan gagasan tentang sesuatu yang dekat dengan mereka.
Menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahamidan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagaisumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.
Bawden (2001) menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi.
SUMBER KEDUA:
Literasi yang buruk ternyata dapat berdampak buruk bagi psikologis remaja. Hal tersebut karena usia remaja cenderung labil dan sering menelan mentah-mentah informasi yang didapatkan tanpa mencari tahu kebenaran dan keakuratan dari informasi tersebut.
Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-literasi-digital/
SUMBER KETIGA:
Menurut Paul Gilster dalam Digital Literacy (1997), literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.
Bawden (2001) menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi.
Literasi komputer berkembang pada dekade 1980-an, ketika komputer mikro semakin luas dipergunakan, tidak saja di lingkungan bisnis, tetapi juga di masyarakat.
Sumber : https://www.komunikasipraktis.com/2021/04/pengertian-literasi-digital-dan.html
SUMBER KEEMPAT:
adapun arti menurut para ahli literasi digital terbagi dalam 7 Arti Literasi Digital sebagai berikut :
1. Arti Literasi Digital Menurut UNESCO
Pengertian literasi menurut UNESCO mengartikan bahwa literasi sebagai perangkat keterampilan. Baik itu keterampilan kognitif, menulis ataupun keterampilan membaca. Semua keterampilan tersebut dapat dikembangkan dan di bentuk lewat berbagai jalur. Misalnya lewat penelitian akademi, pengalaman, pendidikan ataupun nilai-nilai budaya.
Menurut UNESCO, konsep literasi digital itu sendiri sebagai upaya untuk memahami perangkat teknologi komunikasi dan informasi. Dalam hal ini berupa literasi TIK, yang mengarah fokus pada kamampuan teknis yang sifatnya untuk mengembangkan pelayanan public berbasis digital.
Tahukah kamu jika literasi Digital itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu literasi teknologi yang lebih menekankan pada pemahaman teknologi digital dalam pengguna dan kemampuan teknis serta literasi informasi yang menekankan pada aspek pengetahuan.
Masih menurut UNESCO, aspek dari literasi digital terbagi menjadi dua. Pertama dari segi aspek pendekatan konseptual dan aspek operasional. Dimana pada pendekatan konseptual memfokuskan pada perkembangan kognitif hingga sosial emosional. Sedangkan secara operasional menekankan pada kemampuan teknis penggunaan media yang tidak boleh diabaikan.
2. Literasi Digital Menurut Merriam Webster
Menurut Merriam Webster, pengertian literasi sebagai kemampuan melek aksara. Maksud dari melek aksara itu sendiri sebenarnya inti maknanya tidak jauh beda dengan yang diungkapkan oleh UNESCO, yaitu meliputi kemampuan menulis, membaca dan memahami ide.
3. National Institute for Literacy
Pendapat dari national Institute for literacy juga berbeda lagi. Menurutnya, pengertian literasi itu sebagai bentuk kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah pada tingkat permasalahan yang berbeda-beda. Jadi tidak hanya sebatas sebagai kemampuan berbicara, menulis dan membaca saja. Tetapi juga di tingkat pekerjaan, masyarakat dan keluarga pun juga termasuk di dalamnya.
Seperti yang kita temukan bahwa literasi digital itu sendiri sebenarnya sehari-hari sudah bisa dan sering kita temukan. Dibandingkan membuat bacaan, memang lebih banyak yang membaca dan menikmati literasi bacaan tersebut. Padahal dalam literasi digital, tidak selalu diartikan bahwa kita sebagai penikmat, tetapi juga bisa sebagai pencipta atau penulisnya loh.
4. Paul Gilster
Menurut seorang penulis dari buku yang berjudul digital literacy yang diterbitkan pada tahun 1997 mengartikan bahwa, pengertian literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam memafaatkan informasi dalam berbagai bentuk. Baik itu dari sumber dari perangkat komputer ataupun dari ponsel.
Pastinya kamu sudah sering melakukan hal ini bukan? Bahkan dalam urusan sepele pun kita langsung bisa mengangses literasi digital lebih cepat daripada mengakses buku secara manual. Apalagi kini di dukung dengan jaringan internet yang lebih representative dan ponsel yang semakin canggih.
Sehingga kita bisa menyimpan literasi digital itu tidak hanya di komputer, tetapi juga dapat disimpan di ponsel pintar masing-masing. Inilah kecanggihan dan kepraktisan yang di tawarkan oleh teknologi dan kemutakhiran data. Dan kini literasi digital pun sudah bukan sesuatu yang asing di era sekarang.
5. Arti Literasi Digital Menurut Bawden
Sedangkan Bawsen menekankan bahwa literasi digital sebenarnya lebih menekankan pada literasi komputer dan literasi informasi. Dimana literasi komputer ini sendiri sudah ada sejak tahun 1980an yang lalu dan baru menyebar luas di tahun 1990an. Dari sinilah perkembangan literasi digital semakin mudah diakses dan semakin tersebar luas.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa arti literasi digital menurut Bawden sebagai keterampilan teknis dalam mengakses, memahami, merangkai dan menyebarluaskan informasi. Dimana di era millenial seperti sekarang, hal semacam ini sangat akrab sekali. tidak hanya akrab, tetapi sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Arti literasi Digital Menurut Douglas A.J. Belshaw
Dalam sebuah tesis yang berjudul what is digital literacy? yang ditulis oleh Douglas A.J. Belshaw yang menyatakan bahwa literasi ditigal sebenarnya memiliki beberapa elemen penting untuk meningkatkan dan mengembangkan literasi digital. Elemen tersebut meliputi beberapa poin sebagai seperti kulturan, dimana di elemen ini diperlukan pemahaman ragam kotneks penggunaan dunia digital.
Ada juga elemen akan kemampuan kognitif, dimana perlunya daya pikir dalam memnilai kontens. Elemen lain pun juga ada lemen konstruktif, komunikatif, kepercayaan, kreatif, kritis dan bertanggung jawab secara sosial. Jika semua elemen tersebut bekerja dengan baik, maka dapat memaksimalkan membantu aspek kognitif dalam menilai konten.
Belshaw itu sendiri menyimpulkan bahwa literasi digital sebagai pengetahuan dan kecakapan seseorang dalam memanfaatkan dan menggunakan media digital. Mulai dari menggunakan jarnagan, alat komunikasi hingga bagaimana menemukan evaluasi.
7. Arti Literasi Digital Menurut Mayes dan Fowler
Menurut Mayes dan Fowler ada prinsip dalam mengembangkan literasi digital secara berjenjang. Pertama kompetensi digital yang menekankan pada keterampilan, pendekatan, perilaku dan konsep. Selain itu juga ada penggunaan digital itu sendiri yang memfokuskan pada pengaplikasian kompetensi digital. Terakhir, adannya transformasi digital yang tentu saja membutuhkan yang namannya inovasi dan kreativitas, sebagai unsur penting dalam digitalisasi.
Dari ketujuh arti literasi digital di tas, setidaknya kita tahu sudut pandang dan definisi dari berbagai sudut pandang. Meskin banyak yang mengartikan hampir sama, setidaknya ada sisi yang berbeda dan menarik. Sebenarnya arti literasi digital itu sendiripun juga bisa kamu artikan dengan cara dan versi kamu sendiri.
Siapa yang menyangka jika literasi digital yang sebenarnya makanan sehari-hari, belum tentu dipahami semua orang. bahkan, mereka yang mengakses literasi digital pun banyak yang belum tahu jika apa yang mereka baca termasuk dalam literasi digital. Nah, semoga dengan pemaparan dan penjabaran ini membukakan wawasan dan sudut pandang baru.
Literasi digital atau kemelekan digital (melek digital) adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital juga dapat didefinisikan sebagai "kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan informasi, yang membutuhkan keterampilan kognitif dan teknis". Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologiinformasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal. Literasi digital lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital. Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca.Literasi digital adalah bagaimana kita dapat membaca cara kerja mesin aplikasi teknologi seperti: programing, artificial intelligence, engineering principle dan lain-lain.
Dari beberapa sumber yang ditinjau tentang literasi digital, dapat disimpulkan bahwa literasi digital menjadi semakin penting dalam era digital ini. Literasi digital mencakup kemampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif dan kritis, termasuk keterampilan dalam mencari informasi, mengevaluasi keaslian konten, dan melindungi privasi secara online. Sumber-sumber tersebut menyoroti bahwa literasi digital bukan hanya tentang penggunaan alat dan aplikasi, tetapi juga tentang pemahaman yang mendalam tentang dampak teknologi terhadap kehidupan sehari-hari, kesehatan mental, dan hubungan antarpribadi. Selain itu, literasi digital juga mencakup kemampuan untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat digital, memahami etika online, dan mempraktikkan perilaku digital yang aman dan bertanggung jawab. Kesimpulannya, meningkatkan literasi digital menjadi prioritas untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia yang semakin terhubung secara digital.